NAMA:ANDREAS
VALENTINUS
KELAS :
1EB18
NPM:21214137
Tugas
Softskill Gunadarma
SEKTOR PERTANIAN
10.3 INVESTASI DI SEKTOR PERTANIAN
INVESTASI
DI SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA
Kondisi Sektor
pertanian di Indonesia
Pertumbuhan
investasi di sektor hilirisasi pertanian, peternakan sapi, dan hortikultura
selama 10 tahun terakhir lebih rendah dibanding pertumbuhan rata-rata produk
domestik bruto (PDB) Indonesia.
Kondisi ini bertolak belakang dengan program pemerintah yang menempatkan sektor pertanian sebagai salah satu sektor yang strategis
Kondisi ini bertolak belakang dengan program pemerintah yang menempatkan sektor pertanian sebagai salah satu sektor yang strategis
Total realisasi
investasi untuk industri hilir pertanian yaitu sawit, kakao dan karet pada
kuartal III/2014 untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) hanya Rp6,6 triliun
atau turun dibandingkan 2013 yang mencapai Rp10,1 triliun. Sementara, penanaman
modal asing (PMA) mencapai Rp24,1 triliun, sedikit lebih rendah dibanding 2013
yang mencapai Rp25,2 triliun.
Pada Oktober hingga Desember 2014 ada tiga perusahaan yang berminat menanamkan investasinya senilai USD258 juta. Selama periode 2010 hingga kuartal III/2014 realisasi investasi mencapai Rp136,2 triliun terdiri dari PMDNsebesarRp35,1triliun dan PMA mencapai USD10,1 miliar. Sebesar 71% dari nilai investasi tersebut disumbang oleh industri pengolahan kelapa sawit, industri pengolahan karet 18%, dan kakao 11%.
Jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor industri pengolahan tersebut mencapai lebih dari 788.000 orang, 70% di antaranya diserap oleh PMA. Investasi PMDN dan PMA yang telah memperoleh izin prinsip (pipeline projects) dalam periode yang sama nilainya cukup besar yaitu PMDN sebesar Rp172,2 triliun dan PMA sebesar USD22,4 miliar.
“Namun, patut dicermati adanya penurunan minat investasi di tahun 2015,” kata Franky. Sementara, total realisasi investasi di sektor peternakan sapi serta industri daging dan susu pada kuartal III/2014 mencapai Rp832 miliar dari rencana Rp2,4 triliun. Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan realisasi 2013 yang mencapai Rp2,7 triliun. Mengingat penurunan investasinya sangat dalam, Franky berjanji meningkatkan nilai investasi di sektor peternakan ini.
Di sektor hortikultura realisasi investasi pada 2010 hingga kuartal III/2014 mencapai Rp3,1 triliun. Investasi tersebut terdiri atas PMDN sebesar Rp823 miliar dan PMA USD225 juta. Tenaga kerja yang terserap di sektor ini mencapai lebih dari 38.000 orang
Pada Oktober hingga Desember 2014 ada tiga perusahaan yang berminat menanamkan investasinya senilai USD258 juta. Selama periode 2010 hingga kuartal III/2014 realisasi investasi mencapai Rp136,2 triliun terdiri dari PMDNsebesarRp35,1triliun dan PMA mencapai USD10,1 miliar. Sebesar 71% dari nilai investasi tersebut disumbang oleh industri pengolahan kelapa sawit, industri pengolahan karet 18%, dan kakao 11%.
Jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor industri pengolahan tersebut mencapai lebih dari 788.000 orang, 70% di antaranya diserap oleh PMA. Investasi PMDN dan PMA yang telah memperoleh izin prinsip (pipeline projects) dalam periode yang sama nilainya cukup besar yaitu PMDN sebesar Rp172,2 triliun dan PMA sebesar USD22,4 miliar.
“Namun, patut dicermati adanya penurunan minat investasi di tahun 2015,” kata Franky. Sementara, total realisasi investasi di sektor peternakan sapi serta industri daging dan susu pada kuartal III/2014 mencapai Rp832 miliar dari rencana Rp2,4 triliun. Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan realisasi 2013 yang mencapai Rp2,7 triliun. Mengingat penurunan investasinya sangat dalam, Franky berjanji meningkatkan nilai investasi di sektor peternakan ini.
Di sektor hortikultura realisasi investasi pada 2010 hingga kuartal III/2014 mencapai Rp3,1 triliun. Investasi tersebut terdiri atas PMDN sebesar Rp823 miliar dan PMA USD225 juta. Tenaga kerja yang terserap di sektor ini mencapai lebih dari 38.000 orang
Sumber Referensi:
· http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/02/15/keterkaitan-pertanian-dengan-industri-manufaktur-439256.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar