Jumat, 14 November 2014

News
Ekonomi/Keuangan
Jelang Libur Akhir Pekan,Rupiah Di prediksi Menguat

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah diproyeksikan berpeluang menguat di perdagangan akhir pekan ini, Jumat (14/11/2014). Penurunan indeks dollar AS menjadi kesempatan mata uang garuda memperbaiki posisinya.

Indeks dollar AS turun tipis setelah angka jobless claims pekan lalu naik. Sementara itu buruknya industrial production serta penjualan ritel China membawa harga minyak Brent turun lebih jauh lagi ke bawah 80 dollar AS per barrel. Sore nanti ditunggu data inflasi serta GDP Zona Euro yang keduanya diperkirakan tetap. Di malam hari akan diumumkan data penjualan ritel AS yang diperkirakan membaik.  

Otoritas Bank Indonesia (BI) mempertahankan BI rate di 7,5 persen. Walaupun khawatir terhadap kenaikan inflasi akibat penyesuaian harga BBM, BI menegaskan pertumbuhan tidak akan setinggi yang diperkirakan sebelumnya. Penurunan defisit neraca berjalan (CAD) hingga ke 3,07 persen terhadap PDB juga membuat BI cukup puas.

Menurut riset Samuel Sekuritas Indonesia, rupiah ditutup melemah hingga kemarin sore karena terbawa arus penguatan dollar AS. IHSG justru merespon positif perbaikan CAD dengan menghapus pelemahan yang muncul semenjak pembukaan. "Hari ini rupiah berpeluang menguat," sebutnya


Sumber:  Harian Kompas,14 November 2014
NEWS

Ekonomi/Makro

ETOS KERJA KUNCI UNTUK MENGHADAPI PERSAINGAN GLOBAL

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, etos kerja yang tinggi dan produktivitas merupakan salah satu kunci untuk memenangi persaingan global saat berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan juga perdagangan bebas pada 2020.

"Saya kira ini sudah masuk ASEAN Community, sudah masuk, nanti 2020 antar kawasan masuk lagi jadi mau tidak mau yang paling penting kesiapan kita, di dalam negeri disiapkan dulu," kata Presiden yang akrab disapa Jokowi ini, kepada wartawan di Nay Pyi Taw Kamis (12/11/2014) malam sebelum kemudian bertolak menuju Brisbane Australia untuk menghadiri KTT G-20.

Presiden mengatakan pada saat perdagangan bebas nanti, upah kerja yang kompetitif tidak lagi menjadi unsur utama dalam ketertarikan investor maupun peningkatan kemampuan produksi suatu negara namun produktivitas dan etos kerja menjadi salah satu titik penting dari daya saing.

"Kita masih punya produk kompetitif, tapi yang paling penting menyiapkan sumber daya manusia kita untuk bertarung pada 2020 nanti, karena enggak mungkin masalah UMR saja yang kompetitif, nanti produktivitas, daya saing dan etos kerja itu sebuah nilai kompetitif," katanya.

Jokowi menegaskan, produk andalan Indonesia dalam masa perdagangan bebas nantinya sangat banyak meski harus ditangani dengan serius. "Kekuatan kita di pertanian dan energi, pertanian termasuk pangan dan kelautan potensi kita banyak yang diolah, jangan hanya minyak batu bara dan geothermal," tegasnya.

Presiden juga mengatakan, konektivitas baik antar wilayah di Indonesia maupun antar negara di kawasan maupun secara global juga penting. Dan salah satu upaya membangun konektivitas yang sangat kompetitif, kata Jokowi, adalah dengan mendorong transportasi laut. "Karena kita akan punya produk yang kompetitif, transportasi laut yang paling murah," ucapnya
Jadi pada kesimpulan nya ,Indonesia harus meningkatkan kualitas Produksi dan Etos kerja Di segala bidang untuk menghadapi masuk nya Pengaruh Dunia asing nantinya,Indonesia harus bisa menjadi Negara yang dapat di andalkan agar pada tahun 2020 nanti Indonesia dapat bertahan di antara Negara Negara Maju lainnya. 

Sumber: Kompas,14 November 2014

News

Ekonomi/bisnis 

GULA RAFINASI BANJIR ,PRODUSEN LOKAL GELISAH 


BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Maraknya pasokan gula rafinasi di pasar ritel membuat harga gula lokal anjlok dan menimbulkan kegelisahan petani di Lampung. Produsen gula lokal mengeluhkan kondisi ini.

Menurut Manager Umum dan Keuangan PT Gunung Madu Plantation (GMP) Provinsi Lampung Gunamarwan pada Jumat (14/11/2014) harga gula dari produsen lokal saat ini berada di level terendah sepanjang tahun ini, yakni berkisar antara Rp 8.300 sampai Rp 8.400 per kilogram, padahal sebelumnya mencapai Rp 10.100/kilogram.
"Bayangkan saja, berkurangnya harga jual hanya Rp 2000 saja dan dikalikan sekitar 200 juta ton, sudah berapa miliar petani harus kehilangan pendapatan. Kami saja pihak perusahaan merasa tertekan dengan adanyak kebijakan ini, apalagi petani. Sementara ongkos produksi tidak berkurang malah cenderung naik, tapi harga justru mengalami penurunan," kata dia.

Ia menjelaskan, produksi gula lokal dirasakan mulai menurut sejak tahun 2013 yakni mencapai 181.451 ton kemudian tahun 2014 sedikit mengalami peningkatan yakni 195.002 ton. "Meskipun meningkat tetap saja angka tersebut masih jauh dari produksi gula pada tahun 2008 yang mencapai sekitar 218 ribu ton," ujar dia.
Sebelumnya pada tahun 2012, pemerintah mengeluarkan kebijakan impor gula rafinasi yang mencapai sekitar 5 juta ton, sedangkan kebutuhan konsumsi gula secara nasional hanya mencapai 2,9 juta ton.
Gula rafinasi harusnya diperuntukan industri makanan dan minuman tapi malah membanjiri pasar masyarakat hingga bertampak pada penumpukan stok barang di gudang-gudang gula. 

"Pada pemerintahan baru Jokowi dan JK kami berharap ada keseimbangan pasokan, demi menjaga kestabilan dunia usaha," ujar Gunamarwan.

Keterangan:
Gula rafinasi (bahasa Inggris: refined sugar) atau gula kristal putih adalah gula mentah yang telah mengalami proses pemurnian untuk menghilangkan molase sehingga gula rafinasi berwarna lebih putih dibandingkan gula mentah yang lebih berwarna kecokelatan. Gula mentah atau gula kristal mentah adalah sukrosa yang dibuat dari tebu atau bit melalui proses defikasi yang tidak dapat langsung dikonsumsi sebelum melalui proses pemurnian untuk menghasilkan gula rafinasi atau gula kristal putih.Gula rafinasi banyak digunakan untuk kebutuhan industri karena mutu gula rafinasi lebih tinggi (dengan ICUMSA di bawah 300) dibanding gula mentah (dengan ICUMSA di atas 1.500)

sumber: Harian Kompas,Jumat 14 november 2014 

Jumat, 07 November 2014

Tanggapan Joko Widodo terhadap Anggaran BBM Bersubsidi di tahun 2014

NEWS 

EKONOMI

PRESIDEN KE 7 JOKO WIDODO BERSERU BAHWA INDONESIA 5 TAHUN BELAKANGAN INI SANGAT BOROS DALAM ANGGARAN BBM BERSUBSIDI!


JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa bangsa Indonesia selama lima tahun belakangan ini sangat boros. Hal ini tidak terlepas dari anggaran subsidi BBM yang lebih besar dari anggaran lainnya.

"Selama lima tahun belakangan ini, anggaran subsidi BBM kita kurang lebih Rp714 triliun, untuk kesehatan hanya Rp220 triliun, untuk infrastruktur Rp574 triliun. Boros enggak kita? Sangat boros," tegas Jokowi di Hotel Four Season, Jakarta, Jumat (7/11/2014).

Jokowi menambahkan, anggaran subsidi BBM yang besar ini pun setiap hari hanya dibakar tanpa masyarakat sadar bahwa anggaran pembangunan nasional, tersandera dengan anggaran subsidi BBM.

"Dan tiap hari itu kita bakar, kita bakar dan kita enggak sadar, bahwa kita boros. Uang Rp714 triliun hanya dibakar, kan itu namanya boros," paparnya.

Untuk itu, Jokowi akan menghentikan sifat boros bangsa ini dengan caranya pengalihan subsidi BBM ke arah lebih produktif. "Oleh sebab itu, kita hentikan boros ini. APBN kita sudah untuk sektor produktif, bukan untuk sektor konsumtif lagi," cetusnya


Jokowi beranggapan bahwa Indonesia negara yang sedang ia pimpin ini sangatlah boros,khusus nya pada anggaran subsidi BBM yang paling besar di keluarkan yakni Rp.714 Triliun.Mengapa demikian?tidak lain tidak bukan adalah salah satu faktor utama yakni keinginan masyarakat yang selalu ingin agar Subsidi TERUS di NAIKAN sampai titik maksimal sehingga kesejahteraan masyarakat nya terjamin dengan membeli BBM bersubsidi secara murah,namun tidak memikirikan dampak ke depan nya.Memang boleh di katakan bahwa jika BBM turun harga,maka semua harga pangan akan terpenuhi atau boleh di katakan murah,Namun di balik sisi baik tersebut Indonesia tidak menutup kemungkinan akan memberikan dampak bagi hutang negara.Adapun dampak negatif dari kenaikan subsidi BBM tersebut adalah masyarakat semakin mengkonsumsi kan bbm tersebut lebih melampaui batas,sebagai contoh seseorang yang mempunyai banyak kendaraan yang boleh di katakan mewah,tetapi masih memakai bahan bakar bersubsidi dari pemerintah.Ini sangat melampaui batas,di karenakan jikalau seperti ini terus indonesia akan mengalami krisis ekonomi kembali.Pengambilan tindakan keputusan oleh pemerintah dengan menaikan harga BBM non subsidi atau menurunkan anggaran BBM bersubsidi
di rasakan benar oleh beberapa pihak,selain untuk mengurangi penambahan hutang negara,indonesia juga dapat mengalokasikan dana tersebut ke berbagai bidang seperti pendidikan,kelautan,pertanian,buruh,kesehatan dan lain lainnya.


Sumber:
http://economy.okezone.com/read/2014/11/07/20/1062212/jokowi-kita-sangat-boros



THANK YOU ! COME AGAIN!