Nama : Andreas Valentinus
Npm : 21214137
UNIVERSITAS GUNADARMA
CHARACTER BUILDING
(PENDIDIKAN KARAKTER/PEMBENTUKAN KARAKTER)
Di Bidang Globalisasi
Konsep Character Building
Karakter dapat dipahami sebagai sifat dasar, kepribadian, perilaku/tingkah laku, dan kebiasaan yang berpola. American College Dictionary mendefinisikan karakter sebagai,”Sekumpulan kualitas kualitas yang membedakan seorang dari yang lainnya”. American Dictionary of the English Language mendefinisikan karakter sebagai,”Kualitas-kualitas yang teguh dan khusus yang dibangun dalam kehidupan seorang yang menentukan responnya tanpa pengaruh kondisi-kondisi yang ada”.Setiap karakter itu berbeda beda,untuk menumbuhkan suatu karakter yang baik,dan layak di butuhkan pendidikan karakter/Karakter building.Pendidikan karakter perlu dikembangkan karena akan mendorong kebiasaan dan perilaku yang terpuju sejalan dengan nilai-nilai universal, tradisi budaya, kesepaatan sosial dan religiositas agama. Karakter Karakter mengacu pada serangkaian sikap, perilaku, motivasi dan keterampilan. Gambaran tingkah laku yang menonjolkan nilai benar-salah, baik-buruk, dari dalam maupun dari luar.
Karakter dapat dipahami sebagai sifat dasar, kepribadian, perilaku/tingkah laku, dan kebiasaan yang berpola. American College Dictionary mendefinisikan karakter sebagai,”Sekumpulan kualitas kualitas yang membedakan seorang dari yang lainnya”. American Dictionary of the English Language mendefinisikan karakter sebagai,”Kualitas-kualitas yang teguh dan khusus yang dibangun dalam kehidupan seorang yang menentukan responnya tanpa pengaruh kondisi-kondisi yang ada”.Setiap karakter itu berbeda beda,untuk menumbuhkan suatu karakter yang baik,dan layak di butuhkan pendidikan karakter/Karakter building.Pendidikan karakter perlu dikembangkan karena akan mendorong kebiasaan dan perilaku yang terpuju sejalan dengan nilai-nilai universal, tradisi budaya, kesepaatan sosial dan religiositas agama. Karakter Karakter mengacu pada serangkaian sikap, perilaku, motivasi dan keterampilan. Gambaran tingkah laku yang menonjolkan nilai benar-salah, baik-buruk, dari dalam maupun dari luar.
Berdasarkan pengertian tersebut,
maka dapat dikemukakan bahwa membangun karakter akan menggambarkan hal-hal
pokok sebagai berikut;
- Merupakan suatu proses yang terus menerus di lakukan untuk membentuk, tabiat, watak, dan sifat-sifat kejiwaan yang berlandaskan kepada semangat pengabdian dan kebersamaan.
- Menyempurnkan karakter yang ada untuk terwujudnya karakter yang diharapkan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan.
- Membina karakter yang ada sehingga menampilkan karakter yang kondusif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dilandasi dengan nilai - nilai falsafah Pancasila.
Membangun karakter bangsa
pada hakikatnya adalah agar suatu bangsa atau masyarakat memiliki sebagai
berikut;
- · Adanya saling menghormati dan saling menghargai diantara sesama;
- · Adanya rasa kebersamaan dan tolong menolong;
- Adanya rasa persatuan dan kesatuan sebagaisuatu bangsa;
- · Adanya rasa peduli dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
- · Adanya moral , akhlak yang dilandaskan pada nilai-nilai agama;
Contoh Dari karakter building/pendidikan karakter yang di
terapkan di Negara Negara di dunia termasuk Indonesia(di era globalisasi) :
Referensi : http://wurisan.blogspot.co.id/2010/01/pendidikan-karakter-character-building.html
Negara-negara maju yang telah
memiliki pengalaman sebagai negara bangsa selama ratusan tahun seperti Amerika
Serikat, Jepang, dan Inggris, telah membuktikan kemajuan teknologi dan ilmu
pengetahuan, sejalan dengan pengharkatan terhadap kekuatan sejarah dan
kebudayaan yang kuat. Dalam versi Negara tersebut, pembangunan masyarakat
dengan kesantunan dan penghormatan kepada orang lain tertanamkan sejak dini
melalui pembiasaan dan kesepakatan-kesepakatan sosial. Di Amerika Serikat,
meskipun pendidikan agama tidak masuk dalam kurikulum, namun hubungan sosial
mereka sangat standar. Pendidikan sejarah sebagai ajaran yang wajib dipelajari
dari tingkat pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Hal ini mengindikasikan
untuk menghargai sejarah bangsanya. Kebudayaan dibangun untuk membangun
masyarakat yang plural dan multikultural sehingga tercipta rasa saling
menghargai diantara warga bangsa. Di bagian Asia,Jepang adalah salah satu Negara
yang baik dalam penerapan pembentukan karakter. Meskipun Jepang tergolong
negara maju di bidang teknologi, namun nilai-nilai budaya Jepang, ditekankan
sebagai kekuatan bangsa dan merupakan bagian penting dalam pembangunan watak
bangsa (character building). Pembangunan watak bangsa ini di tanamkan sejak
masa anak-anak (PAUD) dan lebih ditekankan pada tahun pertama di sekolah dasar.
Ditekankan melalui pendidikan, bahwa anak-anak adalah bangsa Jepang dengan
nilai-nilai dasar yang merupakan ciri khas budaya Jepang. Hal ini penting
dikembangkan dalam dunia pendidikan karena sebagai sarana untuk menanamkan
dalam jiwa anak-anak tentang nilai-nilai kebangsaan, perilaku budi luhur
berdasarkan sistem nilai yang dianut, dan sistem-sistem sosial yang
distandarkan untuk berhubungan dengan orang lain.
Bangsa Indonesia, seharusnya patut berbangga, karena memiliki sejarah lokal yang memberikan warisan nlai-nilai, adat istiadat, dan paham-paham kesantunan yang tertuang dalam budaya daerah.
Di
Indonesia, Pembentukan national character building, pada awalnya telah
digagas oleh para pendiri bangsa, meskipun pada masa itu masih bersifat
kedaerahan, seperti Boedi Oetomo, Muhammadiyah Nahdatul Ulama, dan Taman Siswa.
Pada awalnya Ki Hadjar Dewantoro menekankan isu budaya untuk perjuangan melawan
penjajah Belanda. Ciri-ciri pendidikan nasional sudah di ajarkan untuk mendidik
anak bangsa menjadi bangsa yang berbudi luhur dengan sistem among, sistem
wirasa, wirama dan wiraga agar sehat jiwa dan raga.
Masalah terkait yang ada pada masa
sekarang adalah perubahan nilai yang sangat cepat dan terjadinya ekspektasi
yang tidak terduga sebagai dampak kemajuan teknologi, informasi dan
globalisasi. Oleh sebab itulah,kita harus mempersiapkan pendidikan karakter bagi anak
didik dalam menghadapi pengaruh global. Globalisasi adalah proses menjadi
global, bahwa dunia menjadi satu seragam. Memang, kemajuan informasi dan
informasi serta kecanggihan transportasi menjadikan hal hal di bidang tertentu
menjadi hilang/Pudar. Dengan kemajuan hal hal tertentu mulai dari,Makanan, Gaya
Hidup, dan Pakaian ( Food, Fun, Fashion) seluruh dunia menjadi sama atau bisa
di katakan mulai ada perubahan secara global. Hal ini tentunya membawa pengaruh
terhadap sistem nilai, sistem nilai, perilaku dan karakter bangsa-bangsa di dunia. pada
masa sekarang ini, dampak krisis multi-dimensional telah memperlihatkan
tanda-tanda awal munculnya krisis kepercayaan diri (self-confidence) dan rasa
hormat diri (self-esteem) sebagai bangsa.
Dampak Globalisasi memang tidak
bisa di tahan/di hentikan karena itu merupakan sesuatu yang pasti terjadi.
Tetapi dalam perihal pembentukan karakter di era globalisasi ini,kita masih
dapat membentuk kepribadian yang baik
dan benar dengan hal hal berikut :
1. Menanamkan sifat sifat baik
dalam Masing masing karakter dengan perilaku yang baik,dan benar
2. Meskipun kita memasuki era
globalisasi,kita tidak harus mengikuti semua passion yang ada sekarang ini,kita
harus pintar pintar dalam mencerna mana yang baik dan yang benar
3. Tidak terpengaruh pada hal hal negative
yang ada sekarang ini,seperti perubahan gaya hidup,perilaku dan sifat sifat
buruk.